Friday, December 14, 2012

Peluang Bisnis Barang Rongsokan

Ada banyak sebenarnya bisnis yang bisa kita geluti asalkan kita kreatif dan mau berusaha. salah satunya adalah membuka bisnis barang bekas atau rongsokan. Di daerah saya tinggal ada satu orang yang menampung barang-barang bekas dari para pemulung. barang rongsokan yang pemulung dapat itu beli dengan harga yang murah dan jika sudah banyak akan dijual kembali dengan harga yang lebih mahal. memang keuntungannya kalo dihitung-hitung kecil tetapi jika dikalikan banyak maka hasilnya pun bisa berlipat-lipat. Dia menjalani usaha ini dimulai dari nol. Dia mengawali usaha rongsoknya dari nol, dari tidak memiliki apa-apa dia mungut rongsok dari satu tempat sampah ke tempat sampah lain yang dilakukan pada malam hari dari magrib sampai subuh dengan berjalan kaki jarak belasan kilometer. Usaha ini dijalani karena dia pernah terlilit utang yang cukup besar, dan karena dia menjalani usaha ini dengan serius dan sepenuh hati sampai dia bisa melunasi utangnya itu. Setelah usahanya besar dia sekarang hanya cukup menunggu para pemulung untuk menjual barang rongsokan yang akan mereka jual dan menjadi bandar barang bekas.

Kenapa Bandar Barang bekas cepat kaya sedangkan pemulung susah kayanya? jawabnya karena perbedaan ilmu dan padangan pada bisnis barang rongsokan itu sendiri. Bandar Barang bekas membeli barang bekas dengan harga terendah dari semua yang mereka kumpulkan, sedangkan di tempat Bandar barang yang dibeli dipisah-pisah lagi sesuai dengan jenis barangnya. Misalnya Bandar membeli barang dari bahan alumunium dengan harga terendah 500 rupiah, di tempat Bandar barang-barang tersebut dipisah lagi, karena bahan alumunium terbagi menjadi beberapa jenis barang dengan harga yang jauh berbeda.

Ilustrasinya seperti ini:
Aluminium kaleng harganya 500/kg, Aluminium kuali harga 11.000/kg, Alumunium Ceret harganya 8.000/kg biasanya pemulung membawa berjenis-jenis alumunium tetapi seorang bandar akan menghitung semua alumunium itu dengan harga kiloan terendah yaitu 500/kg. tetapi jika pemulung sudah mulai mengenal barang maka bandar akan membelinya dengan setengah harga dari harga sedang. sehingga bandar akan selalu lebih untung dari pada pemulung tersebut.
Kunci untuk sukses dalam usaha ini adalah sabar, karena proses ini memang tidak instan, seorang anak umur 20 tahun di Pontianak mulai menjalankan bisnis ini dengan modal hanya 400rb dari uang pinjaman, Iya harus menunggu selama 1 bulan lebih untuk mendapatkan pelanggan pertamanya, dan usahanya kini ber omset 15 sampai 20 juta dalam 1 bulan, transaksi dalam sebulan mencapai 3 sampai 4 ton barang-barang bekas. Jadi, ingat juga rumus ‘kalau ada satu, berarti ada dua’, sehingga Anda harus menunggu pelanggan pertama muncul, karena pasti berikutnya ada pelanggan kedua

2 comments:

  1. ebook pengolahan emas dari limbah elektronik. http://jeans-ji.com/product/pengolahan-emas-pada-limbah-elektronik/

    ReplyDelete